Thursday 15 September 2016

LUCUNYA SEPATU BAYI RAJUT

Merenda sepatu bayi memiliki tingkat kesulitan tersendiri, terkait dengan benang yang digunakan. Idealnya merenda sepatu bayi menggunakan benang yang halus, bigplay/bervolume, tidak gatal/tidak menyebabkan iritasi, dan memiliki berat tertentu agar tampak bagus ketika dikenakan bayi. jenis benang yang dapat memenuhi kriteria tersebut kebanyakan merupakan benang impor yang sulit didapatkan, jikapun ada biasanya memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan benang lokal.
Perbedaan merenda dengan benang lokal adalah teknik merenda yang digunakan, karena sifat benang lokal yang hanya memiliki satu sifat ideal misal hanya bervolume/bigplay (misalnya smooth acrylic dan bulk) atau hanya memiliki berat tertentu saja (misalnya smooth cotton). Tapi bukan tidak mungkin merenda sepatu bayi dengan benang lokal yang mudah didapat dan harganya terjangkau. beberapa benang lokal yang dapat dipakai untuk membuat sepatu bayi yang pernah kami coba diantaranya benang bulky (serat kapas alami), smooth acrylic (sintetik) dan soft cotton.
Salah satu teknik crochet yang dapat digunakan untuk membuat sepatu bayi dengan benang yang tipis adalah dengan membuat fdc (foundation double crochet). Teknik fdc akan menghasilkan rendaan/rajutan yang besar. langkah-langkah dalam membuat fdc adalah:

  

Tuesday 6 September 2016

KEJAR TAYANG

Alhamdulillah tahun ini diberi rezeki sehingga bisa buka toko sendiri. Meskipun banyak cerita sedih dibaliknya tapi semua tetap disyukuri. Salah satu barang yang ingin dipasarkan adalah baju bayi hasil rajutan tangan, karena dipikir dengan mengembangkan usaha rajutan ini bisa jadi jembatan untuk menumbuhkan home industri diTirtayasa. 
Salah satu projek yang sedang dikerjakan adalah baju-baju bayi perempuan, salah satunya baju berwarna ungu di atas. sayangnya saat awal pengerjaan kurang perhitungan, sehingga benang soft katun yang digunakan tidak mencukupi, dan project ini tidak bisa diteruskan karena stok benangnya habis.(
Mengobati penasaran, project ini tetap dilakukan dengan menggunakan benang katun dan rayon. Tapi sayangnya untuk yang katun tidak sempat difoto karena dibeli orang. Salah satu cara kami memperkenalkan diri dengan memberikan kado rajutan kepada teman2 terdekat. 


Tuesday 19 January 2016

BERKEBUN PAPRIKA DIHALAMAN RUMAH


Paprika (Capsicum annuumL.) adalah tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku terong-terongan atau Solanaceae). Buahnya yang berwarna hijau, kuning, merah, atau ungu sering digunakan sebagai campuran salad.Tanaman paprika umumnya tumbuh setinggi 50 cm - 150 cm. Tanaman ini dapat cocok di berbagai iklim dan dapat tumbuh di berbagai belahan dunia. Untuk budidaya dengan hidroponik tinggi bisa mencapai 3-4 m. Umumnya ditanam didaerah pegunungan, jika ditanam didataran rendah umur berbunga dan panen dapat lebih cepat (www.wikipedia.co.id).
Persemaian Paprika
Paprika dapat dibibitkan secara langsung atau melalui persemaian. Kelemahan pembibitan secara langsung adalah sedikitnya benih yang mampu berkecambah. Persemaian paprika dapat dilakukan secara langsung dengan cara merendam biji paprika selama dua jam dalam air. Setelah direndam, biji paprika dimasukkan dalam plastik es yang telah dilubangi. Lipat plastik dan bungkus dengan sapu tangan basah kemudian simpan di tempat yang hangat misal depan TV, simpan selama 2-3 hari. Perhatikan kelembaban saputangan, jika dirasa kurang celupkan saputangan ke dalam air kemudian kembalikan ke tempat penyimpanan semula. Setelah 2-3 hari biji paprika telah mengeluarkan akar. Pindahkan biji paprika ke netpot yang telah berisi media semai. Letakkan netpot ditempat yang teduh, jangan lupa siram media persemaian setiap hari. Setelah seminggu biasanya benih paprika akan mengeluarkan kecambah. Setelah sebulan kecambah paprika memiliki daun empat, pindah bibit tanaman ke lahan atau ke instalasi hidroponik. 
Penanaman  
Penanaman paprika didataran rendah biasanya terkendala oleh suhu dan intensitas cahaya matahari tinggi yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman paprika tidak maksimal. Untuk memperbaiki hal tersebut, dapat disiasati dengan cara memberikan naungan plastik UV 14% di atas tempat penanaman paprika.   
Panen
Pemanenan buah paprika di dataran rendah biasanya dapat dilakukan lebih cepat karena adanya gangguan pertumbuhan yang mengakibatkan pembungaan dan pembuahan terjadi lebih cepat, akibatnya ukuran paprika tidak terlalu besar dan daging buah tidak terlalu tebal.