Tuesday 3 March 2015

kultur jaringan tebu


kultur jaringan atau budidaya jaringan merupakan teknik budidaya yang memanfaatkan sel/jaringan/organ untuk proses pembibitan. Misalnya pada tanaman tebu, pembibitan memanfaatkan bagian pucuk yang paling dalam. penanaman tebu dapat di awali dengan langkah-langkah sebagai berikut: 
  1. sterilisasi bahan tanam dilakukan dengan cara ambil pucuk tebu, kemudian cuci dengan detergen hingga bersih.
  2. bawa bahan tanam ke dalam ruang tanam, di dalam LAF sterilisasi dilanjutkan dengan cara membakar pucuk tebu selapis demi selapis hingga pucuk tebu berdiameter lebih kurang 1-2 cm.
  3. pada lapisan terakhir, potong bagian ujung-ujung pucuk. setelah itu potong-potong pucuk tebu sepanjang 0,5 cm. tanam dalam media kultur jaringan. 

pembuatan media tanam pembibitan tebu

pembuatan media tanam tergantung dari tujuan awal penanaman. contoh untuk penanaman tebu yang bertujuan mendapatkan bibit tebu yang memiliki genetik sama dengan induknya, maka penggunaan zat pengatur tumbuh harus dikurangi bahkan dihilangkan. inisisasi tunas dapat dilakukan dengan pemberian kadar gula yang berbeda pada proses pertumbuhannya.  sedangkan untuk mendapatkan variasi somaklonal dalam bibit tebu maka media tanam daat ditambahkan zat pengatur tumbuh tertentu, contoh karena penulis ingin mendapatkan keberagaman dari tingkat sel maka penulis menanam tebu pada media yang mengandung ZPT 2,4D yang menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi kalus.

pada skripsi yang dilakukan penulis, kalus tebu yang telah dihasilkan kemudian di tanam di media tanam yang mengandung garam. hal ini disebabkan karena penulis ingin mendapatkan variasi somaklonal yang tahan terhadap salinitas dalam tingkat in vitro.
   
 

No comments:

Post a Comment